Saka Akhirnya Berbicara Tentang Rasisme yang Menyerang Dirinya

Bukayo Saka Pada akhrinya telah berbica tentang masalah rasisme yang telah menyerang dirinya dikarenakan ia telah gagal dalam mencetak sebuah gol pada babak final euro 2020/21.

Melalui sebuah akun sosial instagramnya, Bukayo Saka telah mengatakan sebuah kekecewaan yang sangat dalam dari sebuah kegagalannya yang telah gagal mencetak sebuah gol kedalam gawang lawannya ketika ada di stadion wembley pada hari minggu. Bukayo Saka pun akhirnya telah memohon maaf atas apa yang telah terjadi dan telah gagal membawa sebuah piala untuk pulang.

Bukayo Saka telah mengaku bahwa ia tidak sengaja menjauhkan diri dari sebuah media sosial agar bisa menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta dan agar bisa merenungkan sebuah hal yang telah terjadi pada beberapa pekan yang terakhri ini.

Ia telah berjanji untuk dapat mengerahkan seagalanya agar sebuah generasi yang saat ini dapat merasakan sebuah kemenangan. Tim inggrus saat ini telah diketahui memang sedang mengalami puasa dalam masalah gelasr. Babak final euro 2020 telah menjadi sebuah babak yang pertama  mereka saat ini sejak dari 55 tahun yang terakhir.

Walaupun demikian, Bukayo Saka tidak serta merta dalam menerima sebuah hujatan kebencian yang telah diarahakan kedirinya. Bukayo Saka dengan tegas membalas semua komentar tersebutdan tidak akan menghancurkan dirinya. di sisi yang lain Bukayo Saka telah percaya bawha dunia sepak bola bisa menyatukan semua orang dari ras manapun, agama, jenis kelamin dan juga sebuah latar belakang apapun.

Tidak sampai sana saja, Bukayo Saka juga telah mengirimkan sebuah pesan ke Platform dan juga media sosial instagramnya, facebook dan juga twitter dengan cara menandai akun ketiganya melalui sebuah kolom captionnya.

Bukayo Saka saat ini telah mengatakan dirinya telah mengetahui akan menerima ujaran sebuah kebencian setelah gagal mencetak sebuah gol  dalam melakukan tendangan penalti pada babak final di ajang euro 2020/21. Tetapi ia telah mengaku sangat sedih bahwa platform  di media sosialnya tidak dapat memberikan hal yang berarti agar bisa menghentikan sebuah hujatan kebencian yang sampai saat ini terus mengalir.