Perbedaan Malaria dan DBD, Mana yang Lebih Mematikan?

Malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah dua penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit dan virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Meskipun keduanya memiliki beberapa kesamaan, seperti penyebaran melalui gigitan nyamuk dan gejala demam tinggi, mereka disebabkan oleh organisme yang berbeda dan memiliki karakteristik serta tingkat fatalitas yang berbeda. Memahami perbedaan antara malaria dan DBD penting untuk diagnosis, pengobatan, dan pencegahan.

Penyebab

  • Malaria: Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Ada beberapa jenis Plasmodium yang bisa menyebabkan malaria pada manusia, di antaranya yang paling mematikan adalah Plasmodium falciparum.
  • DBD: Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus Dengue memiliki empat serotipe yang berbeda, dan infeksi oleh salah satu serotipe tidak memberikan kekebalan terhadap yang lain.

Gejala

  • Gejala Malaria: Biasanya muncul 10-15 hari setelah gigitan nyamuk. Gejalanya meliputi demam tinggi, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan pada kasus yang parah, dapat menyebabkan anemia parah, gagal ginjal, koma, dan kematian jika tidak diobati dengan cepat.
  • Gejala DBD: Gejala DBD biasanya muncul 4-10 hari setelah gigitan nyamuk, termasuk demam tinggi mendadak, nyeri sendi dan otot, sakit kepala parah, ruam kulit, nyeri di belakang mata, dan penurunan jumlah trombosit dalam darah. Pada kasus yang parah, bisa berkembang menjadi demam berdarah dengue yang menyebabkan pendarahan, kebocoran plasma, hingga syok yang bisa berujung pada kematian.

Penularan

  • Malaria: Penularan malaria terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi parasit Plasmodium. Selain itu, malaria juga bisa ditularkan melalui transfusi darah yang terkontaminasi atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
  • DBD: DBD hanya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi virus Dengue. Virus ini tidak menular dari orang ke orang secara langsung, hanya melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Tingkat Fatalitas

  • Malaria: Malaria, terutama yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum, merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal jika tidak segera diobati. Di seluruh dunia, malaria menyebabkan ratusan ribu kematian setiap tahun, terutama di Afrika sub-Sahara. Komplikasi seperti anemia parah, kerusakan organ, dan cerebral malaria (infeksi otak) dapat memperburuk kondisi dan mempercepat kematian.
  • DBD: DBD juga bisa menjadi mematikan, terutama jika berkembang menjadi demam berdarah dengue yang menyebabkan kebocoran pembuluh darah, perdarahan internal, atau sindrom syok dengue. Namun, dengan perawatan yang tepat di rumah sakit, tingkat kematian akibat DBD dapat ditekan. Meski lebih jarang dibanding malaria, DBD juga dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak dan individu dengan kekebalan tubuh lemah.