Ikatan emosional antara dua orang harus dipertahankan dalam jangka waktu yang lama. Keterikatan yang berkembang membuat yang mengalaminya merasa nyaman dan aman. Dalam hubungan orangtua-anak, ikatan ini sering disebut sebagai secure attachment. Hubungan ini secara alami berkembang dari waktu ke waktu. Sebagai orang tua, masih ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dan lakukan untuk menciptakan ikatan yang aman. Untuk lebih jelasnya lihat pemaparan di bawah ini.
Manfaat Attachment Yang Aman
Secure attachment adalah keterikatan emosional yang berkaitan dengan rasa aman, nyaman, dan damai antara orang tua dan anak. Jika anak tidak memahami sesuatu, mereka akan dekat dengan seseorang yang memberikan rasa aman.
Jika keterikatan aman dipromosikan, anak-anak yang sedang tumbuh akan memiliki empati dan kesadaran diri yang baik dan akan dapat mempercayai orang yang mereka cintai. Tidak hanya itu, bayi yang dibesarkan dengan secure attachment memiliki banyak manfaat sebagai orang dewasa.
Cara membuat attachment yang aman
Sebuah penelitian menyatakan bahwa aspek yang mempengaruhi hubungan parenting bukanlah parenting, parenting, atau ikatan cinta yang berkembang antara Anda dan anak Anda. Attachment yang aman dapat berkembang melalui komunikasi nonverbal antara orang tua dan anak.
Anak-anak juga akan memberikan banyak tanda kepada orang tuanya dengan cara yang berbeda-beda. Si kecil akan menangis atau melakukan gerakan-gerakan tertentu. Selain itu, anak akan meniru ekspresi, tertawa atau genit.
Ketika orang tua memahami bahasa non-verbal anaknya, anak akan mengalami rasa nyaman dan aman. Anda harus mulai dengan bahasa tubuh, kontak mata, ekspresi wajah, sentuhan dan suara saat berbicara.
Attachment Tidak Aman
Di sisi lain, orang tua dan anak juga dapat menciptakan ikatan yang tidak aman. Ikatan ini memberikan perasaan tidak nyaman ketika anak berada di dekat orang tuanya. Ikatan yang tidak nyaman ini dapat menghambat perkembangan mental, emosional dan fisik anak di masa depan. Anak-anak yang tumbuh dengan keterikatan yang tidak aman biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Hindari berinteraksi dengan orang lain
- Menolak untuk bergabung dengan komunitas
- Sering cemas, marah dan takut
- Sering merasa diri sendiri sangat sulit