Kondisi Saat Penderita TBC Tidak Bisa Sembuh Total
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang serius, namun dengan pengobatan yang tepat dan teratur, sebagian besar pasien dapat sembuh total. Meskipun demikian, ada beberapa kondisi di mana penderita TBC tidak bisa sembuh total. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk resistensi terhadap obat, komplikasi kesehatan lain, atau masalah kepatuhan dalam menjalani pengobatan.
TBC Resisten Obat (TB-MDR)
Salah satu kondisi utama yang menyebabkan TBC sulit untuk disembuhkan adalah ketika bakteri penyebab TBC menjadi resisten terhadap obat-obatan. Ini dikenal sebagai TBC resisten obat atau Multidrug-Resistant Tuberculosis (TB-MDR). TB-MDR terjadi ketika bakteri TBC tidak lagi merespons terhadap dua atau lebih obat anti-TB yang paling efektif, yaitu isoniazid dan rifampicin. Resistensi ini sering terjadi akibat pasien tidak meminum obat sesuai dengan anjuran dokter, menghentikan pengobatan terlalu cepat, atau tidak menjalani pengobatan dengan benar.
TB-MDR memerlukan pengobatan yang lebih lama, sering kali hingga 18-24 bulan, dengan obat-obatan yang lebih kuat dan memiliki efek samping yang lebih berat. Meskipun beberapa pasien TB-MDR dapat sembuh, tingkat kesembuhan jauh lebih rendah dibandingkan dengan TBC yang tidak resisten obat. Dalam beberapa kasus, bahkan setelah menjalani pengobatan panjang, bakteri TBC tetap tidak bisa sepenuhnya dihilangkan, menyebabkan penyakit menjadi kronis.
TBC Ekstra Paru
TBC yang menyerang bagian tubuh selain paru-paru, seperti tulang, otak, atau ginjal, disebut TBC ekstra paru. TBC jenis ini bisa lebih sulit diobati karena pengobatan harus mencapai organ yang terinfeksi, yang sering kali memiliki suplai darah yang lebih rendah dibandingkan paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan obat kurang efektif dalam menghilangkan bakteri. Selain itu, komplikasi pada organ yang terkena bisa memperparah kondisi dan membuat proses penyembuhan menjadi lebih sulit atau bahkan tidak mungkin untuk sembuh total.
Kepatuhan Terhadap Pengobatan
Kepatuhan terhadap pengobatan adalah faktor kunci dalam kesembuhan TBC. Sayangnya, beberapa pasien mengalami kesulitan dalam mengikuti regimen pengobatan yang panjang dan ketat, terutama karena efek samping yang tidak nyaman seperti mual, muntah, dan kelemahan. Ketidakpatuhan ini dapat menyebabkan pengobatan tidak efektif, yang pada gilirannya meningkatkan risiko resistensi obat dan mengurangi kemungkinan sembuh total. Dalam beberapa kasus, pasien yang menghentikan pengobatan terlalu dini dapat mengalami kekambuhan penyakit yang lebih sulit diobati.