Tonus otot merujuk pada tingkat kekakuan atau ketegangan yang ada dalam otot ketika sedang dalam keadaan istirahat. Ini mencerminkan sejauh mana otot bersiap untuk merespons rangsangan. Menilai tonus otot merupakan bagian penting dari evaluasi fisik untuk mengidentifikasi gangguan neuromuskuler, seperti kelemahan otot atau gangguan saraf. Cara memeriksa tonus otot melibatkan beberapa langkah yang dilakukan oleh profesional kesehatan. Berikut adalah beberapa informasi yang dapat membantu Anda mengenal tonus otot dan cara memeriksanya:
### Apa itu Tonus Otot?
Tonus otot mencakup dua aspek utama: hipertonus dan hipotonus.
1. **Hipertonus:**
– Terjadi ketika otot memiliki tingkat ketegangan yang lebih tinggi dari normal saat beristirahat.
– Otot cenderung tegang atau kaku dan mungkin sulit untuk diregangkan.
– Contoh kondisi dengan hipertonus adalah kejang otot atau spastisitas yang dapat terjadi pada beberapa kondisi neurologis, seperti cerebral palsy atau stroke.
2. **Hipotonus:**
– Merujuk pada otot yang memiliki tingkat ketegangan yang lebih rendah dari normal saat beristirahat.
– Otot terasa lembut, dan pasien mungkin mengalami kesulitan mempertahankan postur tubuh.
– Kelemahan otot dapat menjadi penyebab hipotonus, dan ini dapat terkait dengan gangguan saraf atau otot, seperti distrofi otot atau neuropati.
### Cara Memeriksa Tonus Otot:
1. **Evaluasi Visual:**
– Memeriksa otot secara visual untuk melihat apakah terlihat perubahan dalam bentuk atau postur.
– Melihat apakah ada tanda-tanda kontraktur atau kekakuan otot yang tidak wajar.
2. **Pemeriksaan Sentuhan:**
– Meraba otot untuk menilai tingkat ketegangan atau kekakuan.
– Perhatikan respons otot terhadap sentuhan dan perhatikan apakah ada perubahan respons.
3. **Pengukuran Gerakan Sendi:**
– Memeriksa rentang gerak sendi untuk melihat apakah terdapat keterbatasan atau kesulitan gerakan yang dapat disebabkan oleh tonus otot yang tidak normal.
4. **Refleks Tendon:**
– Memeriksa refleks tendon dengan menggunakan palu refleks untuk menilai respons otot terhadap rangsangan.
5. **Uji Kekuatan Otot:**
– Melakukan uji kekuatan otot dengan memberikan resistensi terhadap gerakan pasien.
– Perbandingan kekuatan otot antara sisi kanan dan kiri dapat memberikan petunjuk mengenai tonus otot.
Langkah-langkah tersebut dilakukan oleh profesional kesehatan, terutama dokter, fisioterapis, atau ahli terapi okupasi. Memahami tonus otot dapat membantu dalam diagnosis dan perencanaan perawatan untuk kondisi yang melibatkan gangguan neuromuskuler. Penting untuk mencari bantuan profesional jika ada kekhawatiran tentang tonus otot atau adanya gejala yang mencurigakan.